Bintang Delapan Mineral
-
-
Berdasarkan akta notaris Claudia S.H., M.Kn dengan nomor Akta : 04 tertanggal 07 April 2020 pada AHU-0028286.AH.01.02, PT Bintang Delapan Investama disebutkan sebagai perusahaan Swasta yang bersifat tertutup dengan susunan pengurus dan pemilik PT Bintang Delapan Investama adalah
-
Boby Teja Kusuma - Direktur
-
Halim Mina (64%) – Direktur Utama
-
Hendardji Soepandji - Komisaris
-
Hamid Mina (24%) - Komisaris
-
Husin Ali (12%)
-
Sintong Panjaitan - Komisaris Utama
Bintang Delapan Mineral merupakan salah satu perusahaan dari Bintang Delapan Group, salah satu perusahaan pertambangan terbesar yang berbasis di Indonesia. Perusahaan ini menambang mineral dan melebur logam di Indonesia, Kepulauan Solomon dan Myanmar, dan sebagian memiliki Indonesia Morowali Industrial Park. Boby Tejakusuma adalah Chief Executive Officer dan memiliki hubungan dekat dengan Tentara Nasional Indonesia.
Perusahaan lainnya yang tergabung dalam Bintang Delapan Group yaitu
PT. Bintang Delapan Resources (Nickel trading)
PT. Bintang Delapan Mineral (Nickel mining)
PT. Bintang Delapan Capital (Investing)
PT. Meltapratama Perkasa (Chemical trading)
PT. Restu Alam Sentosa (Real estate)
PT. Semangat Inovasi Kreatif (Media)
PT. Dover Chemical (Chemical, packaging and engineering)
PT. Sumber Permata Hitam (Coal mining)
PT. Expertest (petrochemicals)
PT. Garuda Agung Perkasa (Coal trading)
PT. Batu Kita Bersama (Commodity trading)
PT. Kencana Andalan Mineral (Linestone trading)
PT. Jelajah Samudra Bersama (Shipping)
Pada bulan Mei 2015, Sulawesi Mining Investment, sebuah perusahaan patungan antara produsen baja tahan karat asal Tiongkok, Dingxin Group, dan konglomerat lokal, Bintang Delapan, memulai pembangunan proyek peleburan terintegrasi senilai miliaran dolar di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah. Proyek ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama akan mencakup pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 2 x 65 MW, tahap kedua 2 x 150 MW, dan tahap ketiga 2 x 150 MW.
Tahap I, yang terdiri dari 2 x 65 MW, mulai dibangun pada bulan Juli 2013 dan mulai beroperasi pada bulan Januari 2015. Tahap II, yang terdiri dari 2 x 150 MW, mulai dibangun pada bulan Mei 2014 dan diperkirakan selesai pada tahun 2017, unit pertama dari Tahap II mulai beroperasi pada tahun 2016. Seperti yang ditunjukkan dalam foto arsip Google Earth, tahap ketiga yang terdiri dari dua unit telah selesai dibangun pada tanggal 15 Agustus 2016. Foto-foto satelit Planet menunjukkan kemajuan konstruksi Tahap II dari Januari 2016 hingga Maret 2018.